Artikel asli diterbitkan oleh Detik.com. Baca DI SINI.
Penulis: Erliana Riady
Blitar – Beraneka ragam kuliner andalan Blitar wajib dicicipi kalau berkunjung ke Bumi Bung Karno. Satu di antaranya sego campur ala The Colony yang menjadi menu favorit wisatawan mancanegara (wisman).
Restoran yang menjadi bagian dari Hotel Tugu Sri Lestari ini konsisten menyediakan makanan tradisional. Mulai dari kudapan hingga makanan berat.
Dari sekian banyak menu yang disajikan, sego campur menjadi menu favorit para wisatawan. Utamanya wisatawan mancanegara.
“Para wisman biasanya minta dijelaskan terlebih dahulu menu yang kami sediakan. Ternyata untuk menu makanan berat, mereka banyak yang memilih sego campur. Katanya rasanya sangat tradisional. Dan yang seperti ini tidak bisa mereka temui di negaranya,” kata Penanggung Jawab The Colony Restaurant Blitar Andika Ferdianto kepada detikJatim, Sabtu (29/7/2023).
Dari penampilannya, sego campur ini memang menggugah selera. Nasi dengan porsi cukup, terlihat estetis dalam balutan daun pisang yang segar. Komposisi lauknya juga beragam. Ada sambel goreng kering tempe, kikil, balado kacang teri dan sayur lodeh kluwih.
Yang khas dari masakan Jawa adalah srundeng kering yang rasanya gurih nampol. Agar ada yang segar-segar, irisan mentimun dan daun kemangi ikut disertakan. Yang bikin ngiler juga, lauknya ada dua. Yakni ayam bumbu rujak dan empal.
Ayam bumbu rujak di sini diolah dari daging ayam kampung. Jadi tekstur daging ayamnya kelihatan menggoda dengan baluran bumbu merah. Namun sangat empuk dengan rasa gurih rempah yang kuat.
Sedangkan empalnya, teksturnya lembut dan lumer saat di dalam mulut. Kualitas daging pilihan menjadikan cita rasa empal di The Colony ini terjaga.
Rempeyek turut disajikan dalam menu nasi campur di sini. Biasanya, rempeyek jadi kawan makan pecel saja. Tapi ketika disantap bareng sego campur, ternyata nikmat juga.
Apalagi tampilan kacangnya yang mlentus-mlentus renyah itu bikin suasana makan makin menyenangkan. Yang spesial, sambal bajak khas Blitar dengan cita rasa pedas, manis dan gurih.
“Semua bahan masakan ini kami ambil yang terbaik dari Blitar. Peyek kacangnya kami buat jumbo biar jadi point of interest sego campur khas The Colony Blitar ini,” imbuhnya.
Menu ini sangat diminati wisman. Sebab, wisman biasanya akan mencari makanan yang tidak bisa mereka jumpai di negaranya.
Wisman yang menginap di Hotel Tugu Sri Lestari didominasi dari daratan Eropa. Seperti Aldert dari Belanda yang tertarik dengan masakan khas Jawa.
“Rasanya unik. Rempah tradisionalnya terasa kuat. Tapi saya suka, ini pengalaman baru buat saya merasakan masakan Jawa. Saya suka daging hitamnya (empal), sama balado teri kacang. Saya minta tambah tadi,” ujar Aldert.