Artikel asli diterbitkan oleh Sijogja.com. Baca DI SINI.
Penulis: Antonius P.W
SiJOGJA.COM : Berkunjung ke Blitar Jawa Timur seringkali identik dengan napak tilas sejarah sang proklamator Indonesia, Bung Karno.
Tapi menyelami sejarah Bung Karno itu tak hanya bisa dilakukan dari mengunjungi makam dan bekas perpustakaannya saja.
Ada cara lain yang tak kalah seru demi merasakan vibes bagaimana spirit sang proklamator itu mewarnai perjalanan sejarahnya, yakni dengan menyambangi Hotel Tugu Blitar yang ada di Jalan Merdeka Kota Blitar.
Ya, Hotel Tugu Blitar berdiri pada tahun 1850 yang pada waktu itu masih bernama hotel METRO dan berlokasi di depan Stasiun Kereta Api Blitar, sehingga tamu bisa masuk melalui pintu belakang hotel dengan cukup berjalan kaki.
Hotel ini milik seorang priyayi ningrat Jawa dari Dinasti Pangeranan di Jawa yang meninggal pada tahun 1851 satu tahun setelah hotel berdiri.
Ketika Bung Karno berlibur ke Blitar, sering mampir ke hotel ini yang sekarang bernama Hotel Tugu Blitar.
Di dalam hotel ini terdapat sebuah bangunan khusus di gedung tengah yang sudah sedikit direnovasi dimana didalam gedung ini, terdapat kamar khusus yaitu Sang Fajar Suite yang didesain sebagai penghormatan kepada Bung Karno, Presiden Pertama Indonesia dengan tempat tidur ukuran besar yang diukir tangan.
Kamar ini memiliki ruang tamu yang luas dan nyaman yang diisi dengan memorabilia dan furnitur Presiden jaman dulu di Indonesia, dimana barang-barang tersebut merupakan pemberian Bung Karno kepada “teman istimewanya” ketika Bung Karno masih menjadi seorang pelajar di Bandung.
Barang-barang dikamar ini sebagian barang-barang asli, terdapat lukisan besar karya Dezentje teman Bung Karno dan Ranjang yang besar kombinasi ranjang kuno yang direnovasi untuk kenyamanan para tamu.
Kamar ini menjadi jujukan tamu-tamu penting yang berkunjung ke Blitar termasuk Bapak Soesilo Bambang Yudhoyono sewaktu menjabat menjadi Presiden Republik Indonesia, Ibu Megawati Soekarno Putri dan juga hampir seluruh Putra Putri Bung Karno termasuk Ibu Dewi Soekarno dan Ibu Kartika Sari Dewi.
Kamar khusus ini dilengkapi dengan perlengkapan kamar mandi yang modern dan juga terdapat lukisan besar 4 bidang yang merupakan lukisan asli hitam putih ketika petani dari Priangan Jawa Barat mempersembahkan hasil kebunnya kepada Bung Karno yang waktu itu sedang berulang tahun.
Di dalam almari tersimpan tanda tangan ASLI dari Bung Karno dan terdapat juga SKETSA Lukisan-lukisan asli dari Peluki Lee Man Fong, seorang pelukis istana yang ditugasi menyusun buku Koleksi Lukisan Bung Karno, yang menduplikat lukisan aslinya sendiri atas kemauan Bung Karno.
Koleksi seni yang terdapat di dalam almari di kamar ini adalah barang-barang pemberian Bung Karno kepada sahabatnya itu yang pada waktu itu mendampingi Bung Karno saat ke Blitar, termasuk perangkat gamelan Sunda Priangan dimana sebagian dari gamelan pasangannya tersimpan di “Anhar Museum” di Jl. Ijen 11 Malang.
Selain itu ada foto asli dari Megawati Soekarno Putri dan putranya, Muhammad Prananda Prabowo bersama Anhar Setjadibrata sedang berziarah secara khusus di Pusara Bung Karno yang merupakan acara ziarah yang sangat eksklusif karena hanya ada 3 orang di pusara tersebut dan sebagian dari bunga taburnya tersimpan bersama foto ini.